Khutbah Idul Fitri
Menjaga Rajutan Pakaian Taqwa
Oleh: Ust. Joko Pramono, S.Pd.,M.Si. CAP
KETUA PD IKATAN DAI INDONESIA KAB KARANGANYAR
الخُطْبَةُ الْأُوْلَى
بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ 9×
اللهَ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاُه مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغُفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ باِللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مَضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محمدا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صّلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ وَنَبِيِّكَ سَيِّدِنَا محمد صلى الله عليه وسلم وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْنِى وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ جَلَّ وَعَلَا فِي كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ.
Hadirin dan hadirat, jamaah sholat Idh rahimakumullah.
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita lekatkan pada hati., lisan dan amaliah kita, sebagai pengakuan dan penghambaan kita kepada Allah SWT, tidak ada yang melekat dalam hidup kita kecuali semuanya adalah karunia Allah SWT.
Kita bersyukur bahwa pagi ini kita di rahmati Allah menikmati kebahagiaan dan kemenangan dari perjuangan ibadah kita di bulan ramadan. Setelah sebulan kita berpuasa, hari ini kita di ijinkan kembali untuk ber buka. Idul Fitri maknanya secara dzahir adalah kembali berbuka. Yang biasanya pagi ini jam ini kita sudah dan masih berpuasa, hari ini kita dihalalkan dan diperintahkan untuk berbuka, menikmati sajian makanan yang ada di rumah kita.
Hadirin dan hadirat, jamaah sholat Idh rahimakumullah.
Ramadan adalah bulan tarbiyah, bulan pendidikan dalam rangka menyadarkan kembali diri kita tentang siapa kita sebenarnya, siapa pencipta kita dan untuk apa kita diciptakan serta kemana kita setelah usai dari perjalanan di dunia ini.
Di bulan ramadan siang nya kita lakukan siyam/puasa. Barang siapa yangberpuasa ramadan dengan iman dan menjaga kualitas puasanya serta ikhlas karena Allah maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu. Malamnya kita isi dengan qiyamul lail, tarawih, tilawah, tahajud, dzikir. Barangsiapa yang qiyam/menghidupkan malam ramadan maka diampukan dosa-dosanya yang telah lalu.
Diujung ramadan kita dianjurkan memberbanyak bacaan Allahumma innaka áfuwun tuhibbul áfwa fa’fuáni. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai permaafan maka maafkanlah hamba. Bacaan ini adalah seruan agar kita melakukan taubatan nasuha. Puasa dan qiyam ramadan menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah lalu namun tidak melunturkan dosa-dosa besar yang hanya bisa terampunkan dengan taubatan nasuha.
Ramadan sepuluh hari terakhir dianjurkan kita taubatan nasuha. Memperbanyak bacaan istighfar, mengakui kesalahan dan mengembalikan yang bukan haknya yang menjadi penyebab timbulnya dosa besar. Jika dosa besar itu berupa korupsi maka ia takkan terampunkan hanya dengan istighfar, puasa dan tarawih. Ia baru terampunkan jika kita mengembalikan yang bukan hak kita. Jika dosa besar itu karena kita memfitnah orang lain, mengemplang hutang kepada orang lain atau kemaksiatan yang berdosa besar lainnya, maka dosa itu baru akan diterima taubatnya jika hak orang lain kita kembalikan dan kemaksiatan yang kita pernah kita lakukan itu kita tinggalkan dan tidak akan terulang kembali.
Hadirin yang di rahmati Allah,
Itulah sebabnya setelah menerangkan ayat-ayat puasa di al baqarah 183-187, Allah di ayat 188 memberikan isyarat kesuksesan puasa kita:
وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى ٱلْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ بِٱلْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.
Ketaqwaan kita yang merupakan hasil dari tarbiyah puasa ramadan kita tercermin dalam praktik kita bermuamalah mencari rezeki dalam penghidupan. Pribadi taqwa adalah laksana lebah, yang dia hanya hinggap ditempat yang baik, mengambil yang baik, dan mengeluarkan yang baik. Pribadi taqwa yang merupakan hasil tempaan puasa akan terlihat dalam 11 bulan berikutnya yakni hanya akan mencari yang halal, menikmati yang halal dan membelanjakan secara halal pula. Halal dan haram adalah prinsip hidupnya.
Jamaah sekalian,
Nabi Muhammad SAW bersabda
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram”. (Hadist Riwayat Bukhari)`
Di zaman itu orang hanya mengejar pandangan manusia, orientasi dan tujuan hidupnya di dominasi oleh rasa ingin di puji, dihargai dan dianggap wah dan sukses oleh manusia. Manusia menjadi serakah, manusia menjadi tamak, manusia menjadi beringas seolah-olah dia bukan lagi manusia yang memiliki kemanusiaan. Memakan harta haram , bersengkongkol dalam yang haram, dan membelanjakan harta di jalan yang haram tidak menjadi kerisauan hatinya. Dirinya merasa puasa jika bisa menikmati yang banyak
اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّنۡ يَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ اَحَدٌ ۘ
يَقُوۡلُ اَهۡلَكۡتُ مَالًا لُّبَدًا
اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّمۡ يَرَهٗۤ اَحَدٌ
اَلَمۡ نَجۡعَلۡ لَّهٗ عَيۡنَيۡنِۙ
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيۡنِۙ
5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
6. dan mengatakan: “Aku telah menghabiskan harta yang banyak”.
7. Apakah Dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
9. lidah dan dua buah bibir.
Jamaah sekalian,
Pribadi takwa tercermin dari caranya berkerja, jujur, ulet , tangguh, profesional dan senantiasa merasakan pengawasan Allah dan meyakini bahwa ia bekerja karena melaksanakan perintah Allah.
Jamaah yang dirahmati Allah SWT
Ramadan yang kita lalui dengan amal ibadah yang beraneka macam, laksana kita menenun kain dan amal-amal kita adalah benang-benang nya. Ketika benang-benang telah kita rajut menjadi kain maka janganlah kita pudarkan, cerai beraikan kembali. Begitu pula dengan berbagai amal shalih yang telah kita rajut menjadi sikap dan pakaian taqwa (libasut taqwa), janganlah kita koyak kembali.
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثًا
An Nahl: 92. dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali,
Jamaah yang dirahmati Allah
Sebaik baik pakaian adalah taqwa, dialah pakaian yang selalu pantas dipakai di mana saja. Saat sendiri membuat kita terjaga, saat bersama orang lain membuat kita mulia, saat kita dihimpit ujian dia menjadi pembuka jalan keluar, saat kita dihiasi dengan kesenangan dia yang membuat kita tetap rendah hati, saat kita di caci, pakaian taqwa membuat kita tidak sakit hati, dan saat kita dipuji, pakaian taqwa tak membuat kita tinggi hati.
Saat kita jadi pemimpin atau pejabat, pakaian taqwa membuat kita jadi amanah, saat kita menjadi suami/ayah/istri pakaian taqwa membuat kita mampu mendayuh rumah tangga menuju surga dan terhindar dari neraka. Pakaian taqwa membuat kita dicintai Allah dan makhluknya, pakaian taqwa akan terpakai hingga kita bertemu Allah dan bersama rasululllah di surganya.
Pakaian taqwa layak dan bisa diperoleh oleh siapa sahaja. Yang kaya bisa bertaqwa, yang miskin pun bisa bertaqwa, pejabat bisa menggapai taqwa, rakyat biasa juga bisa meraih taqwa. Yang tua bisa menjadi pribadi taqwa sebagaimana anak-anak dan yang muda-muda juga bisa menjadi insan bertaqwa.
Jamaah sekalian.
Ibadah adalah jalan menuju taqwa. Untuk Ibadah ini pulalah kita diciptakan dan diberi umur di dunia.
$pkr’¯»t â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇËÊÈ
2:21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
51:56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Mereka yang terjaga ibadahnya akan terjaga dunia nya
(#rßç6÷èuù=sù ¡>u #x»yd ÏMøt7ø9$# ÇÌÈ üÏ%©!$# OßgyJyèôÛr& `ÏiB 8íqã_ NßgoYtB#uäur ô`ÏiB ¤$öqyz ÇÍÈ
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).
4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Jamaah, yang paling banyak ditakuti manusia adalah ujian kelaparan dan rasa takut;
2: 155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Maka di surat Quraisy yang kita hafal itu, Allah SWT berikan resepnya yaitu :
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ
Diantara ibadah kita salah satunya adalah shalat dan puasa ramadan kita.
2: 153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Jamaah sekalian yang berbahagia,
Sebagai penutup khutbah id, mari kita jaga ibadah kita kepada Allah SWT yang merupakan pokok urusan hidup manusia. Insyaallah ibadah kita yang terjaga akan penyebab kita dijaga oleh Allah SWT. Diri kita, kesehatan kita, keluarga kita, rejeki kita, bahkan surga dan neraka kita akan dijaga dan dijamin oleh Allah SWT
يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat:
Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
Jamaah yang dirahmati Allah
Ada beberapa pesan dari pemerintah yang diminta agarpara khatib idul fitri untuk menyampaikan:
Mari kita berdoa kepada Allah SWT
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ عَدَدَ مَا فِى عِلْمِ اللهِ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَفْتَحُ بِهَا لَنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ وَتُفَقِّهُنَا بِهَا فِى الدِّيْنِ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ، أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْنِى وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسم الله الرحمن الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا محمد وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَ كَمَا رَبَّونَا صِغَارًا، وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَات إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. اللّهُمَّ إِنَّنَا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَاِفعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَمٍ. اللّهُمَّ إِنَّنَا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ. اللّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الذِّى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا التِّى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا اخِرَتَنَا الَّتِى إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُل ِّخَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.