Selalu Ada Serpihan Cahaya di Gelapnya Mendung

Ingatlah …Pujian dengan Ujian hanya Beda Satu Huruf
11 April 2020
Ku Cari Bahagia dalam Suka, tapi Tak Kutemukan dalam Duka
13 April 2020

Selalu Ada Serpihan Cahaya di Gelapnya Mendung

بسم الله الحمن الرحيم

Sahabat IKADI yang baik hati,

Mengawali goresan pena, oh bukan tepatnya dudulan tulisan di hp malam ini, mari sejenak menikmati nasyid yang indah dari Grup Nasyid Idola saya Hejaz dalam nasyidnya yang bertajuk LUKISAN ALAM

Begini liriknya

Hidup tidak selalunya indah
Langit tak selalu cerah
Suram malam tak berbintang
Itulah lukisan alam
Begitu aturan Tuhan

Hidup tidak selalunya indah
Langit tak selalu cerah
Suram malam tak berbintang
Itulah lukisan alam

Jadilah rumput nan lemah lembut
Tak luruh dipukul ribut
Bagai karang didasar lautan
Tak terusik dilanda badai

Dalam sukar… hitunglah kesyukuranmu
Dalam senang… awasi kealpaanmu
Setitis derita melanda
Segunung KurniaanNya

Usah mengharapkan kesenangan
Dalam perjuangan perlu pengorbanan
Usah dendam berpanjangan
Maafkan kesalahan insan
Begitu ajaran tuhan

Sahabat IKADI yang baik hati,

Syahdu, indah dan pas banget dihati nasyid diatas. Apalagi di era kita saat ini, saat badai menghantam negeri ini, badai yang menguji sisi spiritual, ekonomi dan finansial bahka sendi-sendi sosial kebangsaan kita.

Dibutuhkan sikap yang elegan dan pas agar apapun yang terjadi kita senantiasa diberkahi karena langkah kita diatas titian yang Allah berikan. Jujur, kita butuh jiwa yang tenang dan berpikir positif atas semuanya.

Sahabat, berpikir positif adalah akhlak langit yang dianugerahkan kepada para nabi dan rasul, orang-orang shaleh, mujahid, dai dan orang-orang meniti jalan kebenaran.

Berpikir positif adalah mencari hal hal yang positif dan baik dari peristiwa yang kita alami dengan melupakan hal hal yang negatif. Jika kita menghadapi masalah atau kesulitan, lihatlah dari sisi positif dengan tidak melupakan sisi sisi lainnya dan usaha yang kita lalukan dalam mengatasi masalah tersebut.

Berpikir positif sangat penting dalam kehidupan kita, karena hal itu akan menjadikan hidup kita konstruktif dan produktif serta diliputi kebahagiaan dan kesuksesan. Ingat sahabat, produk dari pikiran adalah ucapan dan perbuatan, maka teruslah berusaha berada pada level berpikir positif.

Masih ingat, tulisan tentang Gelas berisi air setengah, yang diberi judul setengah isi setangah kosong? Level orang beriman adalah setengah isi walaupun kita tahu berarti yang setengahnya adalah kosong.

Bagaimana membangun kebiasaan berpikir positif? Karena ini sudah malam, mohon maaf saya tuliskan pokok pokok nya saja:

  1. Berpegang pada agama (i’tishom billah), berdoa kepada Allah dan mohon pertolonganNya.
  2. Berharap kebaikan dan jauhi sikap pesimis
  3. Menjalani hidup dengan tenang dan sederhana
  4. Selalu ingat lautan nikmat Allah.
  5. Mencari sisi positif pada diri orang lain. Termasuk dari pasangan kita.
  6. Akhlak yang baik dan tutur kata yang tepat. Tolaklah kejahatan dengan kebaikan. Jika ada orang jahil yang mengusik, qooluu salaama, Ucapkan keselamatan.
  7. Fokus pada unsur-unsur positif dalam kehidupan. Baca lagi tulisan saya tentang Di madu atau minum madu. https://www.ikadikaranganyar.or.id/mau-di-madu-atau-minum-madu/
  8. Jangan kalah oleh masalah. Jangan biarkan masalah menguasai kita.
  9. Sediakan ruang kegembiraan dan humor.
  10. Jaga stamina, olahraga teratur. Boleh gowes bareng saya atau badminton bareng saya di sabtu pagi.

Sahabat IKADI yang baik hatinya,

Tetaplah semangat menghadapi lukisan alam. Ingatlah ibarat pepatah : Selalu ada cahaya perak ditengah gelapnya awan dan mendung.

Selamat berjuang, bismillahi tawakaltu ‘alallaahi laa haulaa wa laa quwwata illa billah.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS, 29:69)

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٣٥﴾

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” QS 21:35

Jl Berdikari II Perum UNS Jati Jaten, pukul 22:07

3 Comments

  1. Nurkayati berkata:

    Alhamdulillah….terimakasih pak ustadz yg selalu bekenan memberi tausiyah…semoga saya bs memahami dan melaksanakannya…dan smg tdk jenuh mengirimi tausiyahnya…

  2. Edy Legowo berkata:

    Assalaamualaikum Ustad, sehat agar selau bisa mjd imam sholat fardhu di Masjid Anur.
    Syair dan lagunya membuat hati perasaan tenang, senang, dan ikhlas, memotivasi unt bersikap, berfikir, dan bertindak positif, serta selalu ingin bersyukur atas sgl nikmat yg diberikan Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TELEPHONE